Paling di cari Teman
PALING DICARI TEMAN
Saat masa
kanak-kanak sering kita di samper teman untuk bermain, tidak semua anak sering
disamper temannya. Seorang anak yang sering kali disamper teman cenderung memiliki
tingkat kedewasaan lebih dari teman sebayanya, sebab anak yang sering kali
disamper temannya kebanyakan adalah anak yang memutuskan akan bermain apa hari
itu atau contoh jika mereka akan bermain Benteng, dialah yang memutuskan siapa
siapa yang berhak menjadi lawannya dan siapa-siapa berhak menjadi temannya.
Anak seperti ini sering diuntungkan dalam permainan dan dia sering pula
mendapatkan keistimewaan. Jika ada sekelompok Anak yang hendak bermain jauh
dari rumah, pastilah ada diantara kelompok anak itu yang diandalkan oleh
teman-temannya untuk menentukan apa-apa yang dilakukan dalam petualangan
bermain jauh dari rumah itu, Anak seperti ini bukan dilihat secara fisik dia
harus besar tapi teman-teman mempercayainya karna Ia cerdas,tegas,dan pandai berbicara.
Dalam sebuah iklan rokok di televisi ada bahasa yang menjadi icon pertemanan
“ngga ada lo ngga rame” sebenarnya ini mengarah pada karakter pemimpin diantara
pertemanan.
Seorang anak yang
dicari temannya biasanya memiliki cara pandang lebih baik dalam menilai
kelompok bermainnya dia akan tahu siapa yang dapat melakukan tugas menyelesaikan
permainannya, hal ini berlaku juga untuk para remaja.
Tapi coba perhatikan bergeser pandangan kita dari anak yang terdepan selalu dicari temannya kepada anak yang biasa-biasa saja, yaitu anak yang hanya melengkapi kelompok pertemanan itu, keberadaannya mungkin sekedar melengkapi kelompok atau kadang keberadaannya sebatas disuruh-suruh oleh pemimpin dan teman-temannya. Tapi anak ini senang karna baginya. berarti untuk teman-temannya sudah cukup dan merupakan sebuah pengakuan sebagai anggota kelompoknya. Tidak jarang anak ini diperintah dengan keras atau disudutkan karna kemampuan berfikirnya agak lambat, kawan-kawannya hanya berfikir anak ini dibutuhkan dalam kelompok hanya jika ada sesuatu yang kurang untuk dilengkapi, baik itu menggenapi jumlah dalam permainan atau mengambil suatu barang yang diperlukan dalam permainan. Keberadaannya hanya untuk melengkapi kekosongan. “Yah seperti itu. Disadari atau tidak jika suatu hari anak ini absen untuk bermain maka sang pemimpin bermain akan memerintah anak yang lain untuk mengerjakan hal yang tidak biasa dilakukan. Akan ada isyarat kesal tidak rela, barulah sang pemimpin dan kelompoknya akan menyadari betapa si terbelakang ini dibutuhkan betapa si terbelakang ini mahir mengerjakan pekerjaannya. Anak yang hanya berstatus melengkapi kelompok pertemanan itu sebenarnya memiliki budi pekerti baik dan tulus, sejak kecil selalu memberi saja tanpa meminta hak statusnya tanpa meminta pengakuan keberadaanya, dirinya senang berguna untuk temannya, padahal tanpa di sadari Dialah yang sebenarnya sedang menciptakan kepribadian super, kepribadian melayani orang lain, kepribadian memberi yang dari sini akan tertanam jiwa pemimpin. Hukum Universal atau hukum Alam yang dalam agama budha biasa dikatakan Hukum karma tetap berlaku. Sedikit demi sedikit kelak anak yang seperti ini akan memanen apa-apa yang telah Ia berikan kepada teman-temannya baik itu waktu, tenaga dan keikhlasannya.
Contoh: ketika
masih kanak-kanak saya bukanlah anak yang menonjol, bukan pula anak yang selalu
disamper untuk bermain oleh teman-teman. Saya hanya anak biasa saja. Dalam
kelompok bermain kami, ada yang memang sering kita suruh-suruh, namanya Hafid.
Umurnya sekitar 10 tahun sebaya dengan saya dan lainnya. Sebenarnya Hafid ini
bukan anak yang bodoh atau terbelakang, Ia hanya anak yang polos saja, Ia tulus
dalam mengerjakan keinginan teman-teman yang lain kalaupun terkesan menggerutu
tapi tetap saja sebentar kemudian celotehnya akan memperbaiki suasana. Ia baik
itu yang saya tangkap. Ia ringan tangan, itu yang saya perhatikan, Ia murah
senyum, Ia tidak pemarah dan Ia supel. 360 derajat berbeda dengan pemimpin
kita, namanya Wiji seseorang yang kami anggap pemimpin dalam kelompok
pertemanan kita. Wiji tegas, cekatan, kuat, suaranya keras, Wiji juga pintar
dan Ia kami anggap pemimpin karena kami selalu menunggu keputusannya sebab Wiji
lah yang pandai menyelesaikan hal-hal yang kita semua tidak bisa melakukannya.
Suatu hari kita
akan pergi memancing ke laut didaerah ancol dekat dengan PLTU, dulu saat kami
masih kecil kawasan pantai jakarta utara adalah tempat favorit kami bermain dan
memancing saat akhir pekan tapi daerah itu kini sudah menjadi kawasan industri
dan tertutup untuk umum. Lalu berangkatlah kita enam orang untuk memancing
sejak pagi hari, masing-masing dari kita membawa joran dari bambu, hanya Wiji yang sekedar membawa kayu yang
tidak jelas untuk keperluan apa Ia bawa-bawa kayu, yang saya lihat Wiji sering
gunakan kayu itu untuk mengibas ilalang didepan, padahal Ilangan yang dilalui
tidak juga menggangu perjalanan kita. sementara Joran miliknya dibawa Hafid.
Selain membawa joran milik Wiji, Hafid juga membawa wadah ikan atau biasa
disebut korang. tak lupa perbekalan makan,kantong plastik berisi empan dan alat
pancing cadangan juga dibawa olehnya. Waktu itu ada keinginan saya membantu
Hafid tapi entah kenapa saya berfikir sepertinya Hafid bisa dan biasa membawa
beban itu. Perjalanan menuju laut di Jakarta Utara yang berjarak sekitar 2 km
berjalan kaki itu, kami lalui dengan lancar hingga sampailah kita menyiapkan
pancing masing-masing. Tiap-tiap dari kami meminta empan kepada Hafid dan
dengan sigap Hafid menyodorkannya kepada kami. Kami memancing dibebatuan yang
dipasang oleh Pemda sebagai penangkal Abrasi. Waktu itu Bebatuan penahan air
laut itu belumlah sepanjang sekarang. Kembali ke Hafid. Hafid tidak memancing
Ia hanya memegang empan dan barang – barang milik kami, kenapa Ia lakukan itu ?
karena jika empan diletakan tanpa diawasi maka tikus dan binatang kecil lain
yang hidup di sela-sela batu akan memakan empan dan perbekalan kami. Hafid pun
senang saja, terlebih ketika ada teman kami yang mendapatkan ikan Ia bergegas
membantu melepaskan ikan dari kail lalu dimasukan kedalam korang yang diikat
tali sambil direndam di air laut. Sekali lagi Hafid memposisikan dirinya hanya
membantu. Hingga terik matahari kami masih asik memancing, selain ikan Bronang
dan Ikan Samge begitu kami menyebutnya, kami juga mendapatkan kepiting batu dan
kerang laut. Ketika mulai sore kami sudahi acara memancing dengan berenang
terlebih dahulu, Dan lagi-lagi Hafid hanya mengumpulkan perlengkapan memancing
menyatukannya lalu diikat, Ia tahu biasanya saat pulang teman-teman enggan membawa
joran mereka, tidak seperti semangat saat berangkat. Untuk memudahkan, Ia ikat
semua joran yang terbuat dari bambu itu, dan tak lupa Ia mengangkat korang yang
masih terendam dilaut, semua perbekalan Ia satukan untuk memudahkan membawa
saat pulang. Itulah Hafid. Responnya lemah saat berfikir tapi pengalaman dan
ingatan terekam kuat. Yang Ia lakukan hanya mengulang apa-apa yang sebelumnya
diperintah oleh Wiji, tapi selanjutnya Ia akan melakukan hal itu sebelum
diperintah dan jauh lebih detail dan terencana.
Hafid dan Wiji
dalam gambaran diatas adalah dua karakter yang berbeda, masing-masing memiliki
kelebihan tersendiri, jika kita katagorikan pangkat. Wiji adalah Jendral dan
Hafid adalah Kopral lalu dimana posisi kita dalam karakter penggambaran Hafid
dan Wiji, tentu jawabannya adalah, Hanya kita yang tahu. Dan tentunya pembaca
akan mengatakan “jadi diri sendiri aja..”
Sifat Hafid
yang sejak kecil selalu tulus ternyata membuahkan pribadi yang ramah,pribadi
yang selalu dicari temannya. Hidupnya berkah kini dan Ia dermawan. Kini Hafid
bekerja di perusahaan BUMN milik pemerintah. Kejujuran dan ketulusan yang Ia
miliki menjadikan Ia dipercaya oleh atasan untuk memegang jabatan keuangan.
Tentunya dengan gaji yang besar, dilingkungan Ia sangat dihargai dan disegani
karna kedermawanannya. Itulah Hafid. saat masih kecil Ia dibawah kini ketika
dewasa Ia diatas.
Lalu bagaimana
dengan Wiji ?. Ia yang saya ketahui tinggal didaerah Sunter, Jakarta Utara. Ia
bekerja serabutan, kadang menjadi pemborong kadang pula hanya membantu
mengurusi pembuatan Paspor atau perpanjang STNK dan saya juga mendengar Wiji
masuk pada organisasi massa yang membeckingi keamanan karaoke dan Diskotik.
Hafid
dan Wiji adalah orang yang paling dicari temannya. Keduanya menjalani hidup
dari apa yang mereka tanam sejak masih kanak-kanak. Mari mencontoh karakter
Hafid yang selalu tulus dan berguna untuk orang lain juga dengan berusaha menjadi
Wiji yang memimpin, agar menjadi diri sendiri yang militan dan ramah, semoga
kedepan kita bisa menyatukan kedua karakter tersebut dalam keseharian kita
sehingga dapat menjadi menjadi pemimpin yang tulus, berbudi pekerti luhur dan
paling dicari teman.
Comments
Post a Comment