Wahai Ayah...

Wahai Ayah...


Aku sudah berkeluarga kini, dan memiliki dua Anak yang lucu dan menggemaskan , bila saja Engkau masih ada mungkin sesekali Engkau akan mengajariNya berjalan, mengajakNya bermain, MemarahiNya, MenyayangiNya. Membayangkannya saja aku sudah senang apalagi melihatnya langsung. Aku tidak ingin mengatakan bahwa Aku kesulitan mengurusi Anak anakKu sebaliknya Aku justru sedang menikmati kebersamaan bersama mereka.seringkali  Aku teringat kebersamaan bersamaMu. Menghabiskan waktu mendengar petuahMu diantara lampu petromak hehehehe sungguh Aku menangis rindu, Menikmati kue Empleng dari terigu dicampur gula pasir resepMu dibuat Ibu yang tak ada tandingan dari makanan apapun didunia ini.Memancing disamping kuburan Belanda dekat Ancol sambil makan nasi lauk dadar sungguh tak dapat aku lupakan.


Engkau mengajariku mencangkul, Engkau mengajariku menggunakan palu, Engkau mengajariKu bersepeda, Engkau mengajariku mengaji, Engkau mengajariku memanjat, Engkau mengajariku menggunakan sarung, Engkau mencukur rambutku, Engkau membelikan aku burung dara, Engkau mengobati lukaku. Semua ku ingat semua kurasakan kasih sayangMu. Ketegasan yang Engkau tunjukan padaKu baru kurasakan kini bahwa semua untuk kepribadianku.

Ayah... aku ingat Engkau sering menulis, mengetik, membaca membuat kliping hobiMu ada padaku kini. Ayah... aku ingat engkau suka memancing, itu juga kegemaranku sekarang.  Ayah aku ingat Engkau suka berkebun, aku juga begitu, Ayah..aku ingat engkau sering berdialog dengan temanMu, Engkau menjadi tumpuan mengadu banyak orang, bukannya sombong Ayah..aku juga sama hehehehe

Ayah...Kakak kakak dan Adik adik ku, AnakMu semua telah berkeluarga semuanya sehat, semuanya menjadi orang baik baik. Berguna untuk keluarga juga semuanya berguna untuk masyarakat tak ada satupun diantara kita yang tidak berguna. Kita juga tidak berselisih dengan apa apa yang kamu tinggalkan, kita tidak bertengkar meributkan warisanMu. Bahkan darimu kami iri, engkau telah memberikan haq warisanMU kepada Adik dan KakakMu sementara kami belum dapat melakukan itu. Tapi Ayah percayalah kami sungguh sangat berkecukupan.

Saat ini Ibu juga sehat, Kami bersama menjagaNya kebetulan beliau sedang menunggu waktu untuk menunaikan Ibadah haji. Kami tidak harus berandai andai Ayah juga berhaji karena Allah berkehendak memanggil Ayah datang padaNya Ia terlalu mencintai Ayah. Kami yakin Ayah adalah orang yang sangat mulia dimata Allah karena dimata kamipun sungguh Ayah sangat mulia. Peninggalan mushola yang Engkau bangun bersama warga kini menjadi masjid dan makin megah  menjulang tinggi bahkan sudah ber Ac. Tak ada keraguan kami terhadap balasan pahala yang akan Ayah dapatkan dari padaNya. Di akhir shalat kami selalu mengirimkan doa doa untuk Ayah, sekalipun kami tau Ayah cukup bekal di akhirat sana namun sebenarNya itu semata tanda bukti berbakti kami kepadaMu Ayah.

AyahKu yang baik..AyahKu yang tampan..AyahKu yang Bijak sebagaimana janji Allah bahwa orang orang yang baik dan mulia sesungguhnya tidak mati tapi hanya sangkaan sangkaan kita saja. Maka saat engkau sedang bercengkrama dengan penduduk  penduduk yang mulia di akhirat, ceritakanlah tentang kami. Ceritakanlah tentang bakti kami kepadaMu karena sungguh kami mengikuti menjalani apa apa yang kamu ajarkan.

Ayah... kami akan bersaksi dihadapan Allah kelak.. bahwa engkau sungguh benar mengajarkan kami kebaikan bahwa engkau sungguh sangat benar mencintai, Menjaga, Menafkahi IstriMu yaitu Ibu Kami
Kami tidak akan Ridho kelak bila sebesar jarahpun keburukan menempel padaMu dihari penghakiman. Kami akan menjadi bukti dan saksi atas kebaikan kebaikan yang engkau lakukan, sebisa apapun akan kami lakukan untuk dapat memuliakanMu dan membelaMu dari kekurangan  kekurangan karena sejatiNya Allah pun tahu kita hanya manusia  ciptaanNya yang dilengkapi dengan Lupa  dan Salah.

Ayah... aku ingin membuktikan kepadaMu sebenarnya bahwa Aku kini telah menjadi pribadi kuat dan pribadi yang beriman kepada Allah SWT. Tapi kami sangat yakin sekalipun engkau tidak berada disini kini, Engkau memperhatikan kami, karena janji Allah itu Nyata dan kami yakin itu.


Ayah ada beberapa CucuMu yang saat masih bayi dan Balita juga sudah mengikutiMu, mungkin engkau sudah bertemu mereka. Sampaikan salam kami kepada mereka bahwa kami sangat mencintai mereka. Jadilah Anak yang baik disana, bermainlah bersama teman teman, jangan memikirkan yang disini, karena kami dalam keadaan sehat dan kelak kita berkumpul bersama disurganya Allah dalam keluarga besar kita. Insya Allah . Rabbana Atinna Fiddunnya hasanah Wa fill akhiratti hasanah waqinna adza bannar. Aamiin

Comments

Popular posts from this blog

Gila Angan angan...