Memberi saja dahulu...
Kita sering mendengar tentang seorang Ayah yang menanam pohon
kelapa, yang jika ditilik dari usia sang Ayah sangatlah memungkinkan Ia tidak
akan menikmati buah dari apa yang dia tanam, sebab pohon kelapa membutuhkan
waktu 5 hingga 10 tahun untuk bisa berbuah. Begitu pula dengan tanaman kayu
keras, seperti pohon Jati, Albasia,
Sengon atau lain – lain sejenisnya. Jika si penanam orang yang baru berumur 17
tahun. Wow....” kelak Ia akan menikmati hasil dari apa yang dia tanam, tapi
bagaimana jika yang menanam telah berumur 60 hingga 70 tahun, pastinya hanya
jadi warisan saja. Kebanyakan didaerah – daerah pedalaman justru orang tua lah
yang banyak menanam jenis pohon – pohon ini, sementara para pemuda lebih
menyukai tanaman lekas panen seperti umbi – umbian atau palawija alasannya
ringan, mereka ingin cepat – cepat menikmati hasilnya karena keperluan hidup. Sementara
orang tua tidak demikian cara berfikirnya. Baginya asam garam perjalanan hidup
telah Ia lalui, kini untuk mengisi hari tuanya Ia harus meninggalkan hadiah
untuk anak cucunya dengan harapan apa yang ditanam olehnya dapat dinikmati
hasilnya kelak oleh anak – cucunya. Sebuah hadiah materi dan filosofi berbagi
yang harus dipelajari bagi generasi sekarang. Memberi tanpa menghitung untung
rugi, membekali tanpa memikirkan diri sendiri.
Sebagai orang yang
seringkali berada dijalanan, saya sering memperhatikan para penghobi sepeda
motor atau biasa di sebut Bikers yang lalu – lalang dijalanan terutama malam
minggu, juga saat dijalan penghubung antar profinsi di Indonesia. Coba
perhatikan para Bikers ini, gaya hidup mereka begitu santai, setiap waktu
senggang mereka berkumpul sekedar temu kangen dengan sesama anggota club
motornya. Coba lihat saat mereka berkumpul tidak sedikit jamuan dikeluarkan.
Baik makanan – minuman dan Rokok mereka keluarkan untuk bersama dinikmati tanpa
menghitung berapa uang yang keluar dari saku mereka. Itupun belum termasuk
sparepart atau onderdil yang diberikan cuma – cuma kepada teman satu clubnya saat ada yang
kesulitan membeli sparepart yang dibutuhkan kalaupun dinilai tidak seharga
ketika membelinya ditoko. Mereka tidak menghiraukan hukum berbagi yang akan
terbalas kelak. bagi mereka membantu orang lain adalah keharusan terlebih orang
tersebut adalah anggota Club mereka.
Ada yang lebih
gila lagi jika kita perhatikan para Bikers Vespa. Jangankan sekedar berbagi
makanan, minuman dan rokok. Kesulitan pun mereka masih berbagi. Satu contoh.
Coba anda perhatikan dijalanan dimana Bikers Vespa menuju arah yang mereka tuju
seperti Ivent atau Aniversary. Jika ada satu diantara mereka yang motornya
bermasalah atau mogok maka tanpa diperintah serentak Bikers dibelakangnya
berhenti dan langsung terjun menangani masalahnya sementara si pengguna motor
yang mogok asik memperhatikan saja. Yah..kalau yang membantu itu satu Clubnya
itu jadi wajar dan keharusan, namun ini adalah orang lain diluar Clubnya tapi
sesama pengguna Vespa, mereka tidak mempersoalkan dari mana asal mereka masing
– masing, Suku, budaya, Ras, Agama dan Warna kulit bukan suatu perbedaan yang
menghalangi untuk saling membantu. Bagi mereka sesama pengguna Vespa adalah
saudara yang harus saling menjaga. Perhatikan pula ketika mereka berpapasan
atau bertemu saat mengendara, mereka saling menyapa dan bersalaman. Hal ini
menurut saya sebuah sikap tulus dan patut ditiru oleh kita dalam berperilaku.
Tidak sedikit perusahaan Jasa Bus Antar kota yang mengadopsi perilaku Bikers
dijalanan ini diterapkan kepada para Sopir mereka untuk saling menjaga dan
memberikan bantuan ketika dijalan kepada sesama teman satu armada saat ada
masalah.
Ketulusan yang
mereka lakukan, Bantuan tanpa pamrih yang mereka berikan membuahkan kemudahan –
kemudahan dijalan. Allah membalasnya dengan keselamatan dan ketenangan saat
berkendara. Bukti sederhana saja, jarang sekali kita melihat para Bikers
mengalami kecelakaan atau bocor ban dijalan dibanding para pengguna mobil dan
motor pribadi, jika anda mempermasalahkan karena mereka lebih antisipasi
sebelumnya adalah tidak juga benar. Misalnya, para bikers Vespa selain motor
mereka tidak dijamin secara fisik atau memprihatinkan kondisinya termasuk ban
yang apa adanya. Kondisi keuangan mereka juga kebanyakan bukan dari kalangan
berada yang bisa membeli safety reading.
Sugesti para
Bikers saat berangkat touring itu menyenangkan dan niat berbagi sesama. Sampai
ditujuan mereka berjabat dan silaturahmi, berbagi bekal dan kenang – kenangan.
Beda dengan sugesti pengguna motor biasa dijalan. Selain kepentingan pribadi dan
keluarga saja mereka berangkat bepergian banyak pula sugesti ketakutan dijalan
akan terjadi masalah. Maka yang timbul adalah jumlah pengguna Mobil dan motor
pribadi dan mandiri banyak yang mengalami kendala dijalan dibanding dengan para
Bikers saat berkendara dijalan. Mengapa demikian ? jawabnya adalah berbagi saja
dahulu urusan keuntungan nomor 27 saja.
Sebelum sedekah
ramai dipopulerkan oleh para Ustad dan Dai seperti Ustad Yusuf Mansyur terkenal
dengan konsep sedekah, yaitu Sedekah adalah memberi yang akan terbalas 100 kali
lipat nantinya. Para Bikers sudah melaksanakan itu namun tanpa berkhayal
balasan apa yang didapat. Mungkin ini yang dimaksud ilmu Ikhlas oleh Dedi
Mizwar dalam film yang berjudul “Rocker juga manusia”.
Tentang memberi
saja dahulu, juga bisa dicontohkan melalui peran pengurus Rt dan RW
dilingkungan kita, Sebelumya saya berkeyakinan bahwa penghuni surga VIP
diakhirat kelak akan ramai diisi oleh para pengurus RT dan RW dan sisanya Surga
diisi para Dai dan Ustad. Karena mereka mau meluangkan waktu, tenaga dan
pikiran demi warganya. dalam al qur`an Ibadah kepada sesama manusia atau Hablum
min Nannas.Jarang sekali saat itu orang mau direpotkan untuk menjadi pengurus
RT dan RW kini menjadi berubah, keyakinan saya menjadi buyar setelah Pemerintah
menetapkan anggaran ................................ untuk RT dan RW.
Kondisinya menjadi terbalik sekarang. Kini ada anggaran yang membuat jabatan
ini pantas untuk dinikmati sekaligus pengisi aktifitas hari tua plus gaji yang
bisa dirasakan sebagai balasan produktifitas belum lagi menjadi orang yang akan
disegani di wilayahnya. Bahkan kini kalangan muda pun banyak yang mencalonkan
dan menjabat sebagai pengurus RT dan RW. Ghiroh dari sebuah pengabdian yang
tulus kepada masyarakat telah terkikis berganti dengan pola take and Give.
Kebiasaan Gotong royong membangun jalan,
membersikan Got dan saluran, merenovasi masjid dan membuat WC umum serta Pos
Ronda kini telah berganti dengan hadirnya para pemborong dan tukang yang dibayar
dan dipekerjakan oleh pihak RT dan RW. Termasuk jatah Ronda Siskamling yang
berganti dengan Security dan Jasa keamanan seperti Wanra atau Satpam.
Ada sebuah buku
yang sangat populer berjudul Chariots of The Gods yang ditulis oleh seorang
ilmuwan pemerhati asal – usul peradaban dunia bernama Erich Von Daniken,
tentang para wisatawan luar angkasa. Menurutnya peradaban manusia berasal dari
para pengembara alam semesta yang datang ke Bumi sejak 400.000 tahun yang lalu dan
mengajarkan cara bercocok tanam, menghitung kalender, dan membangun tempat
tinggal dan peribadatan. Bukti – bukti keunggulan tehnologi yang tidak dapat
ditiru hingga kini yang akhirnya memunculkann pendapat tentang, para Wisatawan
luar angkasa lah pembuat bangunan – bangunan yang masih ada hingga sekarang
ini. menurut Erich bangunan itu seperti Piramida
Mesir, Kota – kota suku Maya, Reruntuhan Khara khota, Reruntuhan kota Inca di
Peru, Patung Manusia Burung dipulau
Esther, Pilar Besi New Delhi, juga Firamida Cholula di mexico, Kalaupun
akhirnya para wisatawan alam semesta ini di anggap sebagai Dewa yang datang dan
disembah setelah kepergiannya, itu semata apresiasi berlebihan mahluk bumi saja
waktu itu karena keterbatasan berfikir rasional dan primitif namun terlepas benar dan tidaknya perihal asal
– usul itu yang jelas misi para wisatawan ini adalah manusia yang memiliki visi
– misi besar yang datang jauh – jauh hanya untuk memberikan dan berbagi pengetahuannya
kepada mahluk dibumi.
Berbagi saja
dahulu, biarkan kehendak pencipta yang menentukan kelak, apakah akan dibalas
kepada kita atau anak cucu kita atau juga dibalas di kehidupan akhirat kelak.
Perasaan senang membantu orang lain akan menciptakan suasana damai dihati,
bahkan tubuh kitapun merespon dengan bentuk aura keindahan jika dilihat
menggunakan fotografi aura. Sebuah kesan yang mendalam yang dirasakan hati kita
saat kita memberikan sesuatu kepada orang lain berupa Uang, waktu, tenaga dan
pikiran. Inilah misi sebenarnya kita diciptakan jadi kholifah dimuka bumi
bersyukur dan menyembahlah kepada Tuhan.
Ada seorang guru
bernama Wijaya kusumah yang mengajar teknologi informasi dan komunikasi di SMP
Labschool Jakarta, dia biasa dipanggil Omjay, selain profesinya sebagai guru Ia
juga rajin menulis di Blog gratisan dan Blog berbayar di internet. Beberapa
bukunya yang populer adalah “Menjadi guru Tangguh dan Berhati Cahaya” juga
“Mengenal penelitian dan Tindakan Kelas” . Menulis di waktu senggang
adalah kesenangannya. Kini Ia laris menjadi pembicara dan pelatih dibanyak
daerah, keberhasilannya menjadi guru paling Ngeblog dari kompasiana 2012 dan
Penghargaan guru era baru “Guraru “ dari Acer 2011 dan masih banyak lagi
penghargaan yang didapatnya. Semua itu diperolehnya melalui kesenangan menulis juga berbagi ilmu di Blog gratisan sejak
tahun 2007, Ia cakap dalam mengamati apa yang dilihatnya, selain bersahaja
penampilannya biasa saja namun tulisannya segudang tertuang dalam Blog – blog
di internet yang bisa di baca dan di copy. Ia memprioritaskan berbagi kepada
siapapun yang membutuhkan informasi darinya. Komentar pedas dan miring
diBlognya tetap Ia tanggapi dengan bijak dan santun. Itulah Omjay ketulusan
berbagi Ilmu dan pengalaman menjadikannya orang yang memahami memberi saja
dahulu urusan manfaat biar Tuhan yang mengatur.
Dalam menjalani hidup ini jangan pernah anda
merasa miskin, ketika membuka pintu rumah dipagi hari saat akan beraktifitas
berilah senyuman terbaik untuk memulai hari, niatkan anda akan bermanfaat hari
ini hingga malam nanti. Apapun yang anda lakukan niatkan untuk ikhlas berbagi, dikemacetan
lalu lintas anda bisa berbagi ruang kepada pengendara lain jika anda andalah pengguna
mobil, dengan tidak menutup jalan bagi pengguna motor yang masih bisa melintas
disisi atau depan mobil anda. Katakan selamat pagi kepada petugas loket Tol
lalu ucapkan terima kasih sekalipun hal itu adalah kewajiban petugas loket
dalam melayani pelanggannya. Berbagi rezekilah kepada para pengemis dijalan,
berikan sapaan terbaik anda kepada rekan –rekan dikantor. Buktikan setiap hari
anda bermanfaat untuk orang lain, Tanamkan dalam diri anda bahwa “dalam
hidup ini apa yang bisa kita berikan dari pada mencari apa yang akan kita dapatkan”
Beberapa orang memiliki perilaku berbagi yang exstream dengan
mendonorkan ginjal atau mata saat Ia telah meninggal dunia. Mengapa saya
katakan extream, karena kesadaran masyarakat Indonesia masih rendah untuk
mendonorkan organ tubuhnya. Persoalan budaya menjadi penyebab rendahnya minat
masyarakat untuk mendonorkan organ tubuhnya, Padahal semua lembaga Agama
membolehkan dan mendukung program donor ini. Masyarakat kita masih memiliki
anggapan tentang donor akan merusak tubuh dan menyakiti jenazah padahal bisa
jadi kelak di akhirat itu adalah amalan paling mulia yang dilakukan semasa
hidup didunia. Untuk urusan menyakiti jenazah pastilah hal ini hanya anggapan
saja. Bagaimana bisa jenazah merasakan sakit sementara sel-sel tubuhnya telah
mati atau Ia telah meninggal dunia. BMI (Bank Mata Indonesia) Cabang DKI
Jakarta di Rs. Mata Aini sudah memiliki daftar sekitar 1.000 orang yang antre
untuk mendapat Donor kornea mata, sementara para pendonor yang menandatangi
perjanjian dengan mempersilakan Dokter mengambil kornea matanya ketika kelak
pendonor meninggal dunia hanya sedikit saja, terbukti tidak kurang dari 2 kali operasi
pengambilan kornea donor dalam sebulan. Artis cantik multi talenta Agnes Monica
adalah salah satu orang yang telah menyetujui perjanjian mendonorkan matanya.
Ia akan mewariskan hal terindah untuk melihat. Berbagi, sekalipun sampai
kematian datang, sebuah kemulian hati yang patut kita tiru darinya.
“Terbersit dihati ini ingin melakukan berbagi organ tubuh kepada
yang membutuhkan jika meninggal dunia kelak dan mulailah mencari kekuatan
alasan mengapa kita lakukan itu, berikan pemahaman kepada keluarga kita tentang
maksud mendonorkan mata atau ginjal. mudah
– mudahan pengadilan akhirat akan menutup seluruh kasus dosa – dosa kita,
karena kita tidak banyak tahu seberapa besar dosa yang telah kita tumpuk dalam
hidup ini. Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang jika ada mahluknya yang
selalu berbagi dalam hidupnya. Ia (Allah) akan membalasnya dengan kenikmatan
dan kesenangan Surga.
Berbagi juga
merupakan kunci sukses dalam berorganisasi. Dalam organisasai masyarakat
misalnya, kita akan banyak mendapat teman yang sehaluan dengan arah kita dengan
catatan diorganisasi tersebut kita adalah orang yang loyal dan selalu bisa
memberikan yang terbaik demi masa depan organisasi, waktu tenaga, pikiran dan
keuangan adalah hal – hal yang mendasar guna menggerakan roda organisasi.
Apalagi jika kita menjabat sebagai ketua hal – hal diatas selain sebagai
penentu kelanggengan jabatan kita juga sebagai jalan populer dimata teman-teman
diorganisasi.
Contoh anda
menjabat sebagai ketua Partai politik di tingkat kecamatan atau PAC, sebut saja
partai jeruk. Disini anda dituntut cerdas, ramah dan loyal tak penting dari
mana anda berasal, agama apa yang anda anut, jika anda telah mengantongi
cerdas,ramah dan loyal Insya Allah kekuatan akan mendampingi anda dalam memimpin
Partai. Sebaliknya jika anda tidak menggunakan atau mengedepankan
kecerdasan,keramahan dan loyalitas. Siap-siap anda akan di mosi tidak percaya
dan dijatuhkan melalui cara rapat luar biasa yang biasa digunakan partai-partai
politik untuk menjatuhkan pimpinan partainya. Yah begitulah politik bersatu
saat penggalangan suara setelah usai momentnya, lalu bersama menjatuhkan yang
tak sejalan denganya. Andai saja para Politikus di negeri ini benar-benar
mengabdi untuk negara, mungkin negara ini sudah makmur sejak dahulu.
By : Mustofa Achmad
Comments
Post a Comment