Sifat kita

Sifat kita


Assalammu` Alaikum Pembaca, semoga Kesalamatan dan keberkahan melimpah kepada kita sekalian. Aamiin

          Setiap hari sering kita kroscek kepada diri sendiri tentang bagaimana sifat kita,seperti apa karakter kita berprilaku dan berbicara, tak jarang saat kita mendengarkan orang lain bicara sepintas otak memberikan sinyalnya kepada kita tentang koreksi diri, hal ini terjadi biasanya saat kita kagum pada lawan bicara atau sebaliknya bosan atau benci pada lawan bicara.
          Kekaguman itu terjadi melintas begitu saja jeda setelah itu tiba tiba kita menimbang apakah kita sebaik itu dalam bersikap atau berbicara.begitu juga dengan bosan atau benci. Saat jeda memperhatikan lawan bicara kita hanyut dalam pencarian di diri kita sendiri.
          Orang bijak mengatakan “Semut di sebrang lautan terlihat sementara gajah dipelupuk mata tak terlihat” Pribahasa ini sungguh dalam dan menampar kita jika kita sedang membandingkan apa apa yang sudah kita bicarakan kepada orang lain, takut takut opini pembicaraan yang kita sampaikan mengarah kepada hal itu.
          Mengenali sifat kita sendiri adalah sebuah kesulitan. Karena sifat diri ini dimata orang lain itu berbeda-beda. Banyak yang suka banyak pula yang tidak suka. Mencari cari alasan ketidaksukaan mereka saja sulit. Karena ada saja bantahan bantahan yang muncul yang diberikan otak untuk mengklarifikasinya.
          Sesekali mungkin bisa bertanya kepada orang lain bahkan kepada banyak orang yang mengenal kepribadian kita, yang pasti jawabannya pasti nol..semua apresiasi. Kenapa demikian yah jelas karena yang bertanya adalah bersangkutan mengenai bersangkutan. Yah ngga enaklah jawabnya.

Sederhana judulnya tapi dalam maknanya. Agama apapun didunia ini mengajarkan agar umatnya mengenali diri sendiri atau koreksi diri. Yah begitulah sulit sekali mengenal diri sendiri.
Ada beberapa resep yang akan Saya sampaikan tentang bagaimana mengenal sifat kita yah mudah mudahan mengena hehehehe. Barometernya adalah teman sekitar, teman kantor, teman grup atau teman sekolah. Hal ini penting mengingat umur terus bertambah dan sudahkah Kebijaksanaan ada dalam diri ini. Jawabnya adalah diam atau kurangi bicara, perhatikan lawan bicara. Lalu beri pandangan tentang apa yang dimaksud dalam pembicaraan dia, jika dia mendebat itu bagus, jika dia diam itu juga masih bagus tetapi jika dia terlihat exspresi mencibir atau raut wajahnya sinis, bosan berarti kita adalah orang orang yang kurang baik dalam bergaul. Ambil sample yang lain dan perhatikan reaksinya saat kita menyambut pembahasan yang dia sampaikan , hasilnya sama saja dengan sebelumnya. Selamat kita berada dalam barisan orang orang yang kurang baik dalam bersifat dan membawa diri.
Dari sini mulailah kita baik baik dalam membawa diri, mulailah kita kurangi bicara dan mengedepankan menjadi pendengar yang baik apapun topik dan pembahasan yang diobrolkan dibicarakan jadilah pendengar yang baik dibarengi ekspresi tulus saat mendengarkan lawan bicara jangan jeda kroscek diri tapi teruslah mendengarkan. Dalam beberapa kesempatan kita lakukan itu, pasti kita akan menjadi orang yang paling dibutuhkan orang lain untuk tukar pendapat atau teman curhat. Dari sini tidak usah diragukan lagi bahwa kita adalah orang yang bersifat baik.
Yang demikian itu adalah cara mencari tau sifat kita dimata orang lain sebab memastikan kenal dengan diri sendiri atau memahami sifat sendiri adalah kemustahilan kecuali belajar mengenali diri sendiri itu baru bisa.yang tentunya tanpa batasan kecuali mati.

        Beragam sifat sifat orang lain yang sudah kita kenali. Seperti si A misalnya dapat kita justice dia adalah tukang Iri, dia adalah Pendengki. Dia adalah Penjilat, dia adalah pemarah,,dia adalah Penghasut loh...kenapa kita bisa menjustice buruk sifat orang lain...! nah itulah... hal yang paling mudah kita kenali. Sifat sifat diatas itu bukan tidak mungkin bercokol dalam diri ini. Karena ketertarikan suatu hal tentang urusan orang lain adalah bukti kita memiliki perangai atau sifat yang kurang baik bahkan tidak baik. Sifat manusia bukan ditentukan dari suku atau ras tapi sifat manusia adalah hasil dari proses  ia bergaul dan dari mana ia belajar. Berbeda dengan karakter tentunya. Itulah mengapa orang tua selalu mengingatkan kita tentang berhati hatilah bergaul dengan orang lain baik baiklah membawa diri. Itu adalah betul 1000%.
          Mata, kuping, kulit adalah penginderaan yang melaporkannya kepada otak kita. File file yang menumpuk di memori kita adalah perbendaharaan yang kita gunakan untuk bersikap dan berbicara, jumlah kebiasaan yang dilakukan lalu disimpan di otak akan mempengaruhi sifat dan membentuk aplikasi karakter kepribadian seseorang, penggunaannya mengedepankan file file yang cenderung lebih banyak. Sebagai contoh akan kita urai satu persatu sifat sifat tidak baik yang tumbuh bahkan sudah berkarakter tidak baik seperti :

Pendengki
Pasar adalah tempat paling banyak menciptakan pendengki sebab berdagang akan selalu berkompetisi dengan pedagang lain, keseharian yang dilakukan para pedagang dari pagi hingga petang adalah kompetisi menjaring pelanggan, saat si A mengalami ramai pembeli si B merasa kalah, hal ini terjadi lumrah dan selalu seperti itu. Atau si B ramai si A sedang sepi. Kompetisi yang terjadi setiap hari yang terus menerus terjadi hingga melahirkan sikap Pendengki. Ketidakpuasan akan hasil yang diraih setiap hari, sekalipun Ia dalam kondisi menang Ia mencurigai atau sebaliknya Ia dalam kekalahan. Ketidakpuasan meneror dirinya yang dengan sendirinya terlihat dari kata kata dan terlihat dari raut wajah masam yang jelekkk


Penjilat
          Kantor atau perusahaan adalah tempatnya mencetak sifat penjilat, Kantor atau perusahaan berbeda dengan pasar. Jika pasar yang di hadapi adalah pelanggan kalau kantor yang dihadapi adalah atasan. Kembali ke kompetisi, Si A sejak pagi hingga petang melakukan pekerjaan sebagaimana tanggung jawabnya begitu juga dengan Si B. Tak perlu dijelaskan lagi. Yang jelas setiap hari mereka melakukan itu, nah.. kompetisi akan terjadi, dimana pihak ketiga atau atasan dalam hal ini menerima hasil dari pekerjaan Si A dan Si B. Tentu saja ada apresiasi dari atasan atas kinerja kedua belah pihak. Hasilnya tidak akan sama pasti berbeda dan apresiasi yang diberikan atasan juga berbeda. Nah perbedaan perbedaan inilah yang menjadikan satu diantaranya melahirkan ketakutan ketakutan yang tidak seharusnya dirasakan. Dikemudian hari tanpa direncanakan sifat menjilat kepada atasan akan muncul dengan sendirinya, ironisnya saat Ia merasa nyaman lalu menang dalam meraih apresiasi atasan dengan bersikap seperti itu Ia tumbuh menjadi Penjilat lat lat lat...

Pemarah
          Keluarga adalah biangkerok pembentukan sifat pemarah seseorang. Mengapa demikian ? yah ini terjadi dan terbentuk dari masa kecil juga bisa terbentuk setelah menikah atau berkeluarga. Tidak seimbangnya perhatian orang tua dalam mendidik anak anaknya akan menciptakan monster menakutkan pada diri seseorang, Karakter dasar bawaan lahir jangan pernah kita salahkan karena itu adalah anugerah dari yang maha kuasa. Karakter itu akan hilang tipis tipis seiring berjalannya waktu, berbeda dengan sifat. Ia tumbuh tumbuh dan mengakar seperti kangker. Entah mengapa disadari atau tidak orang tua sering kali lalai dalam memberikan porsi perhatian kepada anak anaknya.sekalipun segala daya dan upaya dilakukan untuk mencoba seimbang tetap saja karena orang tua hanyalah manusia biasa. Monster ini bisa sudah menjadi besar saat Ia masih dalam perlindungan orang tua atau baru menjadi besar saat Ia menikah. Kurang Perhatian, Kurang peka, Pengecualian, Penindasan, Ringan tangan, Ketidak adilaan, Membeda bedakan dan bahasa kasar semua itu bumbu bumbu yang akan meracik sifat Pemarah seseorang bahkan Ia bisa menjadi Monster...

 Penghasut
          Muaranya adalah Lingkungan, cenderung banyak ditemukan dipemukiman padat, sifat ini menginduk dari sifat Dengki naik satu pangkat menjadi Hasut. Sifat Dengki yang sudah mengakar sebelumnya mulai mencari cari saudaranya diluar yang juga telah memiliki sifat Dengki, Sifat Dengki tidak dapat hidup sendiri, Ia tumbuh besar tapi harus mengekspresikan kedengkiannya kepada pemilik sifat Dengki yang lain, dengan eksperimen yang kontinue maka jadilah Ia sempurna. Sempurna untuk mengkampanyekan kedengkian kepada orang yang tidak
Ia sukai, disinilah Ia dapat dijuluki,disematkan diberi titel Penghasut atau sama dengan penyebar kedengkian. Sample dipemukiman padat diambil karena begitu banyak kesempatan yang dimiliki sang pemilik sifat dengki untuk berinteraksi dan menyebarkan virus hasut. Prosesnya mudah tidak harus mencari cari orang untuk menyalurkan hobinya ini, berbeda dengan di komplek yang warganya jarang berinteraksi larut dengan urusan masing masing.
         
Maka dari hal itu seyogyanya kita waspada terhadap diri sendiri dari sifat sifat diatas,sekalipun kita akui kita adalah manusia biasa yang sering kali khilaf dan tempatnya lupa, namun untuk membenahi diri atas perilaku kita adalah sebuah kewajiban demi masa depan kita dan keluarga kita.
     Mencari tahu sifat kita tidaklah semudah kita menjawabnya tapi dengan penelusuran melalui orang lain, sifat yang kita miliki penuh dengan teka teki dan perbedaan perbedaan saat kita bertanya kepada orang lain, mengingat setiap orang yang kita hadapi berbeda beda karakternya maka porsi kita dalam menghadapinya pun berbeda beda.
      Menjelang umur 40an biasanya kita sudah mulai introspeksi diri dan mulai mengurangi sikap,sifat yang berlebihan namun tak ada salahnya jauh sebelum masa itu datang kita sudah mulai menyelami karakter kita dengan pencarian diri.
      Orang yang cenderung diam bukan tidak mungkin memiliki kebaikan dalam dirinya tapi sebaliknya orang yang banyak celoteh bisa jadi malah memiliki ketulusan dalam berbuat. Karena karakter seseorang sudah tertanam sejak Ia lahir yang berkembang dan berubah adalah sifat.
  
  Contoh , Si Rahman adalah anak yang baik dilingkungannya kepribadiannya selalu rendah hati dan tidak sombong. Ia hidup dalam keluarga yang biasa saja.rahman biasa ditempa Ayah IbuNya untuk hidup mandiri. Rekan rekannya kebanyakan berkecukupan tak jarang Rahman tidak bisa ikut dalam acara yang dibuat teman tamannya. Mengingat keuangan Rahman yang terbatas. Nongkrong di cafe, Traveling, Nonton Bioskop atau sekedar pesta kecil disuatu tempat. Sering kali Rahman tidak bisa ikut dalam acara teman temannya sehingga sering pula satu diantara temannya berbicara tidak menyenangkan sehingga timbullah dalam diri Rahman bahwa suatu saat Ia akan membuktikan bahwa Ia akan menjadi orang yang berkecukupan. Seiring waktu berjalan Rahman sudah menjadi orang hebat, Ia memiliki usaha mandiri yang beromzet lumayan besar. Dititik ini Rahman mulai mencari rekan rekannya. Tujuannya hasil satu Ia ingin menunjukan kepada mereka bahwa Ia telah menjadi orang yang mapan. Sekali dua kali Rahman sudah menunjukan kepada teman temannya dan dia puas. Pertanyaannya adalah apakah dia puas, tentu tidak karena ada kesenangan tersendiri saat Ia dapat melihat ekspresi temannya ketika melihat Ia sudah mapan. Jadilah Rahman yang rendah hati ini berubah menjadi Ria atau tukang pamer,

           Itulah Sifat. Orang bisa berubah saat kondisi kepuasan kurang berpihak kepadanya, disinilah yang saya maksud tentang penjabaran sifat kita. Maka mulailah kita Introspeksi diri sebelum terlambat, sebelum ajal menjemput, mumpung masih ada kesempatan.
          Mari bersama kita bertahap mengoreksi kepribadian kita melalui langkah-langkah ini. Yang tentunya setiap kita akan berbeda dalam pelaksanaannya namun ini sebagai acuan saja :
          1. Jadilah pendengar yang baik
          2. Sungguh sungguhlah saat kita berbidara dengan orang lain
          3. Jangan terlalu banyak menjauhkan pandangan ke arah yang lain
          4. pahami topik pembicaraan lawan
          5. berekspresilah tulus dan  beri tanggapan atas topik yang dibahas
          6. Jangan menyudahi atau menyela saat Ia sedang berbicara
          7. berbahasa tubuhlah yang wajar

Hasilnya dari sample diatas adalah
          1. Ia akan nyaman dan tertarik dengan anda
          2. Ia akan kembali mencari anda
          3. Ia akan mempercayai anda
          4. Ia akan menceritakan hal hal baik tentang anda kepada orang lain
          5. Ia akan membantu Anda saat anda membutuhkannya
          6. Ia akan menjadikan anda orang orang di baris terdepan bilamana ada
    urusan ( Anda adalah orang penting)

          Itu baru satu yang anda perlakukan seperti itu, bagaimana jika anda selalu menggunakan metode itu dengan banyak orang. Niscaya jabatan anda akan naik menjadi Pahlawan dimata mereka. Pangkat anda akan naik menjadi orang terpercaya dan orang yang memiliki kepribadian luhur. Aamiin.
          Dari bersikap seperti ini kita akan berhenti mencari cari tahu tentang kepribadian kita melalui orang lain.

Wassalamu Alaikum. Wr. Wb


By . Achmad Mustofa
         


         

          

Comments

Popular posts from this blog

Gila Angan angan...